لقد كان في يوسف وإخوته آيات للسائلين
Nabi Yusuf mempunyai tatakrama yang sangat tinggi dan berharga, sehingga dijuluki As-shiddiq (surat yusuf: 46).
Dikarenakan rasa iri dan dengki, ketika masih kecil ia diceburkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya. Setelah beberapa waktu dalam sumur itu, ada kafilah (sayyarah) yang menuju mesir berhenti di dekat sumur itu untuk menambah air.
Dan ketika mereka mengulurkan timba ke sumur itu, nabi yusuf bergelantungan pada timba itu sehingga ia selamat.
Sesuai dengan aturan pada saat itu, ia dianggap sebagai barang temuan dan menjadi milik penemu, yang akhirnya ia dijual oleh penemu ketika sampai di mesir. Ia pernah merasakan keadaan dipenjara karena fitnah. Dan setelah keluar dari penjara, ia diangkat menjadi menteri.
Ketika masa paceklik melanda, saudara-saudaranya mencari bahan makanan sampai mesir dan bertemu dengan yusuf. Sehingga akhirnya semua keluarganya hijrah ke mesir atas saran yusuf. Ia mendudukkan kedua orang tuanya bersama dengannya di kursi kebesaran pejabat.
Tahukah apa yang dikatakan oleh yusuf terhadap saudara-saudaranya?
Ayat 100 surat yusuf menjelaskan: “Dan Tuhanku telah memberikan kebaikan kepadaku ketika IA mengeluarkan aku dari penjara dan mendatangkan engkau sekalian dari desa setelah syaithan merusak diantara aku dan saudara-saudaraku”.
Lihatlah betapa santun perkataannya.
Ia tidak berkata: ”ketika IA mengeluarkan aku dari sumur”.
Ia pun tidak berkata: “dan mendatangkan engkau sekalian dari desa setelah engkau memusuhiku dan mengikuti ajakan syaithan”.
Agar saudara-saudaranya tidak malu karena diingatkan dengan kesalahan mereka, padahal kedalaman sumur lebih berbahaya baginya dari pada penjara, seperti dijelaskan oleh Al-Imam Jalaluddin Al-Mahalli dalam tafsir Jalalain.
Al-qur’an tetap menjelaskan dengan bahasa “kedua orang tuanya”, padahal yang masih hidup pada saat itu ayah kandung dan ibu tiri yusuf, sedang ibu kandungnya telah wafat ketika ia masih kecil.
ورفع أبويه على العرش وخروا له سجدا وقال يا أبت هذا تأويل رؤياي من قبل قد جعلها ربي حقا وقد أحسن بي إذ أخرجني من السجن وجاء بكم من البدو من بعد أن نزغ الشيطان بيني وبين إخوتي إن ربي لطيف لما يشاء إنه هو العليم
-قالت نملة يا أيها النمل ادخلوا مساكنكم لا يحطمنكم سليمان وجنوده وهم لا يشعرون
Berkatalah seekor semut: "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh (Sulaiman) dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari".
Setelah itu ALLOH berfirman:
فتبسم ضاحكا من قولها....
Kemudian Sulaiman tersenyum karena ucapannya...
Pada kisah itu pemimpin semut berkata kepada pasukannya, dan hanya mengatakan "Sulaiman" tanpa embel-embel raja, baginda atau Nabi, dan Nabi sulaiman yang mendengarnya malah tersenyum dan tidak ada marah sama sekali.
Inilah pelajaran akhlaq dari Al-Qur'an agar tidak mudah marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar